Rabu, 23 Februari 2011

Launching Album di Milad ANN Jateng ke-4


Ayo buruan pesan. Limited edition. Cuma 30 Ribu, belum ongkos kirim. Hanya 100 Keping saja. Jika sebelumnya ada yg sudah pesan, harap pesan lagi dengan format ini ya. Bisa dimulai dari sekarang...^^

Format Pemesanan Ketik:
Nama#Alamat lengkap#No.Hp/Tlpn#Jumlah Pemesanan
Kirim SMS ke 085641622617 (Raka-GM Danus)

Selanjutnya:
  • Pengiriman barang dilakukan setelah pembayaran (transfer).
  • Biaya dapat di transfer via Rekening Bank BNI.
  • Pengiriman barang Melalui JNE.
  • Status pengiriman bisa dicek langsung di website http://www.jne.co.id/ dengan memasukkan nomer resi pengiriman...
 

Ada 15 lagu Nasyid Acapella persembahan dari tim, duet, dan trio Munsyid ANN Jateng lho...

1. Karena Semuanya Indah
Munsyid : Redi- Firto-Alief-Abi
Pencipta Lagu : Firmansyah Budiyanto
Aransemen Acapella : Alief

2. Jangan Sombong
Munsyid : THE CS
Pencipta lagu : Saut Martua Hasiholan Saragih
Aransemen Acapella : Alief

3. Bahaya Merokok (ASAP)
Munsyid : SIEBEN
Pencipta lagu : Redi Yudha Irianto
Aransemen Acapella : Tuan Hanni

4. Saksikanlah Aku Muslim
Munsyid : I-FIVE
Pencipta lagu : Firmansyah Budiyanto
Aransemen Acapella : Alief

5. Semua Bilang Cinta
Munsyid : FAZA
Pencipta lagu : Firmansyah Budiyanto
Aransemen Acapella : Alief

6. Ayo Kita Semangat
Munsyid :MAHIBA
Pencipta lagu : Jihad
Aransemen Acapella : Alief – Tuan Hanni

7. Adab Makan
Munsyid : AZKA
Pencipta lagu : Firmansyah Budiyanto
Aransemen Acapella : Alief

8. Kuingin Belajar Mengaji
Munsyid : AHAD
Pencipta lagu : Firmansyah Budiyanto
Aransemen Acapella : Alief


9. Sholat Istikhoroh
Munsyid : Firto dan Alief
Pencipta lagu : Firmansyah Budiyanto
Aransemen Acapella : Alief

10. K.K.L
Munsyid : Azmi
Pencipta lagu : Sarwono Azmi Syahbuddin
Aransemen Acapella : Alief
 11. Karena Cinta-Nya
Munsyid : SIEBEN
Pencipta lagu : Hikmatyar Abhi A.M
Aransemen Acapella : Alief

12. Narkoba No Nasyid Yes
Munsyid : Mahiba
Pencipta lagu : Bambang Nur Soleh dan Awan Yogatama
Perubahan lirik : Firmansyah Budiyanto
Aransemen Acapella : Tuan Hanni

13. Senyum
Munsyid : THE CS
Pencipta lagu : Saut Martua Hasiholan Saragih
Aransemen Acapella : Alief

14. Dekatkanlah
Munsyid: Awan
Pencipta lagu : Didik Husada
Aransemen Acapella : Alief

15. Jangan Ada Permusuhan
Munsyid : Awan
Pencipta lagu : Didik Husada
Aransemen Acapella : Alief


_Presented by ANN Jateng 2011_

Sabtu, 05 Februari 2011

KD 5: Belajar Humming Yuk...!!

Oleh: Dika Sieben

Pelatihan humming pada prinsipnya adalah menggali suara 'dalam' yang memiliki kekuatan 4 kali lipat dibandingkan suara yang biasa kita gunakan sehari-hari. Cara menggerakannya seperti orang yang sedang 'gemas'. Penyiar dapat memantau apakah sudah berhasil melakukan humming dengan merasakan apakah di wajahnya terasa muncul getaran-getaran seperti layaknya orang 'kesemutan'. Getaran itu bisa menimbulkan rasa gatal, terutama di bagian sekitar bibir, hidung, pipi bahkan hingga mata. Inilah tanda-tanda penyiar berhasil melakukan humming atau tidak. Atau penyiar dapat juga menggunakan sudut tembok untuk membuktikan seberapa kekuatan gaung yang ditimbulkan suaranya. Kalau menggunakan suara diafragma maka gaungnya terasa kuat, kalau tidak maka gaungnya kecil.

1. Membunyikan huruf “m” dengan mulut terkatup.
Dimulai dengan teknik menarik nafas sebanyak mungkin, kemudian dikeluarkan dengan membunyikan dengan mulut terkatup, sehingga berbunyi seperti orang yang sedang gemas. Baik sekali apabila setiap senam dirangkai dengan humming sebanyak 10 kali. Makin sering humming dilakukan maka durasi setiap humming dipastikan semakin panjang.

2. Membunyikan suku kata dengan intonasi datar
Dimulai dengan teknik menarik nafas, kemudian bunyikan suku kata berikut ini: Mein, Main, Min, Moun dan Mun dengan sekaligus melatih teknik artikulasinya dalam intonasi datar. Masing-masing suku kata dibunyikan 10 kali. Jumlah keseluruhan mencapai 50 gerakan.

3. Membunyikan suku kata dengan fluktuasi intonasi
Tahapan gerakannaya sama dengan butir (2) dengan menyuarakan suku kata Mein, Main, Min, Moun dan Mun. Perbedaannya adalah pada intonasinya. Dalam tahapan ini intonasi yang dibunyikan bervariasi antara:
- Intonasi naik, setiap suku kata sebanyak 10 kali.
- Intonasi turun, setiap suku kata sebanyak 10 kali.
- Intonasi naik turun, setiap suku kata sebanyak 10 kali.
Sehingga jumlah keseluruhan dalam tahapan ini mencapai 150 gerakan

4. Membunyikan 26 huruf “A” sampai dengan “Z” dengan intonasi naik turun.
Dalam tahapan lanjutan ini humming dilatih dengan membunyikan setiap huruf dalam intonasi naik turun. Pelatihan juga memeperhatikan artikulasi setiap huruf agar terdengar jelas perbedaan bunyi setiap huruf. Dengan demikian hitungan seluruh huruf mencapai 26 huruf yang masing-masingnya harus disuarakan dengan intonasi naik turun sebanyak 10 kali. Jumlah total dalam tahapan ini mencapai 260 kali gerakan.

5. Mengulang seluruh rangkaian pelatihan.
Apabila dihitung sejak gerakan humming awal berupa bunyi huruf “m” dengan mulut tertutup hingga butir (4) berupa alfabetik dengan intonasi naik turun, maka jumlah gerakan pelatihan humming mencapai 470 gerakan untuk satu serial. Padahal pelatihan harus dilakukan dalam beberapa serial agar mahir. Apabila setiap hari gerakan humming hanya bisa dilakukan sebanyak 10 kali, berarti satu seri membutuhkan 47 hari pelatihan. Dalam hal ini penyiar perlu menata waktu dengan cermat dan disiplin untuk mencapai beberapa serial.

Penting diperhatikan: Pelatihan Humming lebih baik dilakukan setelah melaksanakan senam. Dengan demikian urutannya senam dahulu baru dilanjutkan Humming. Senam sangat diperlukan untuk melenturkan seluruh bagian fisik yang berhubungan dengan proses produksi vokal, sehingga hasil Humming akan lebih maksimal. Selamat mencoba...^^


CS 5/4: Kapal untuk Ayah Tercinta

Chicken Soup-nya ANN Jateng Edisi 5 “Aku (Munsyid) dan Ortuku”
Volume 4 : Kapal untuk Ayah Tercinta (Kisah Bahtera Mahiba, GM Media ANN Jateng)
 
“Bahtera…!!”, begitulah munsyid-munsyid ANN Jateng memanggilnya. Sekilas tidak ada yang aneh dengan munsyid bernama lengkap Bahtera Muhammad Adi ini. Bermodalkan wajah polos dengan senyum yang selalu mengembang menjadi ciri khasnya. Anaknya pun cenderung kalem dan tidak ‘neko-neko’. Tapi ternyata dibalik itu semua terdapat cerita menarik tentang asal-usul namanya.

Ia lahir di Kota Lumpia pada pertengahan tahun 1991. Lahir di sebuah keluarga kecil yang sederhana. Ibunya adalah seorang guru di salah satu SMP negeri di Semarang. Sedangkan ayahnya adalah seorang karyawan swasta, yang sehari-harinya bukan bekerja di sebuah kantor atau gedung melainkan terombang-ambing oleh ombak di tengah lautan.

Ya…ayahnya adalah seorang pelaut, yang setiap tahunnya rutin mengekspor gas alam ke luar negeri dengan kapal-kapal tanker. Tak jarang Bahtera kecil yang masih berbentuk janin sering ditinggal pergi oleh ayahnya. Termasuk saat-sat menjelang kelahirannya.

Dirawat selama lebih dari 8 bulan di dalam perut ibunya, akhirnya tiba saat yang ditunggu-tunggu, lahirlah seorang bayi mungil yang akhirnya dinamai Bahtera ini. Dilihatnya bayi itu dengan seksama oleh sang ibu. Tangan dan kakinya…masing-masing berjumlah lima, telinganya ada dua, matanya dua, hidung dan mulutnya satu, semuanya pas tak ada yang kurang. Alhamdulillah…terima kasih, Ya Allah.

Tangis bahagia pecah di keluarganya, semua sanak saudara diberitahu tentang berita bahagia tersebut, termasuk ayahnya, yang ternyata saat itu sedang berada di tengah lautan. Sebuah perasaan haru menyeruak di hati sang ayah yang akhirnya bersama dengan keluarga besarnya sepakat untuk menamai bayi kecil itu dengan nama Bahtera, atau yang berarti kapal. Harapan mereka, ibarat sebuah kapal yang kokoh, kuat, terus melaju walaupun diterpa ombak bertubi-tubi, begitulah nantinya sosok bayi yang akan tumbuh dan berkembang menghadapi kehidupan yang keras ini.

Dan akhirnya ketika Bahtera besar ditanya oleh seorang temannya, “Wah…kamu sibuk banget sih, masih kuliah organisasi disana-sini, nasyidan juga, kadang sambil ngelesi, apa ga capek tuh?” Bahtera menjawab sambil tersenyum, “Mumpung masih kuat dan bisa bergerak kesana-sini, dimanfaatin dong buat kegiatan yang bermanfaat, ya kan?”

Hmm…bagaikan kapal pesiar yang masih mampu melaju dengan mulus, maka akan terus dipakai oleh sang nahkoda untuk mengarungi lautan. Berbeda dengan kapal pesiar yang sudah rusak, hanya sebagai rongsokan atau pajangan di museum. Maka dari itu sebelum kita merepotkan orang-orang di sekitar kita saat tua nanti, sekarang selagi muda saatnya kita bermanfaat bagi orang-orang di sekitar kita…^_^