Minggu, 23 Desember 2012

Ada Udang di Balik Bakwan, Ada Cethar di balik Jutek

Chicken Soup-nya ANN Jateng Edisi Melihat Berbagai Sisi (Part 1: Trian)
By: Firto

Aku mengenal Trian sudah lama. 7 tahun silam. Suaranya khas, apalagi kalo nyanyi dangdut, wuih keluar tuh cengkok-cengkok rupa-rupa warna. Suatu ketika, aku menawarinya untuk bergabung dengan nasyid The CS. Cukup lama dia menjadi personil The CS, hampir empat tahun. Namun, waktu yang lama itu sungguh membuat saya bingung.

Trian
Suara Trian bagus, namun begitu dilatih sama Alief, Aris, pelatih-pelatih ANN, suaranya begitu jelek. Terlalu banyak fals. Para pelatih itu sempat putus asa, ada apa dengan anak ini? Kenapa tidak maju-maju? Seolah belum lengkap, Trian kadang memperlihatkan perangainya yang suka jutek dan menyebalkan. Ngomongnya suka sedikit gak enak. Untung saya tidak punya riwayat darah tinggi, karena begitu seringnya saya kesal dengan dia.

Memasuki penelitian skripsi, Trian purna tugas dari The CS. Sesekali, dia tetap mensupport tim yang dibesarkannya itu. Setelah sekian lama, Trian membuat pengakuan, yang berkorelasi dengan suaranya yang sering fals dan sikap juteknya. Ternyata, dia memiliki tingkat percaya diri yang rendah dan sering minder. Trian tidak yakin dengan kemampuannya. Terjawab sudah, sikap juteknya ini hanyalah tameng untuk menutupi keminderannya.

Namun, Trian tak menyerah. Dia berusaha mengalahkan keminderannya itu dengan menjadi MC berbagai acara dan sempet merintis tim nasyid Dabel Ti yang sempet menjadi Jawara Festival, meskipun tetap susah baginya untuk mendapat kesempatan tampil karena saat itu begitu menjamur talent baru yang berkembang. Sampai akhirnya, menjelang pulang ke lampung (tanah lahirnya), Trian minta dibuatkan lagu dengan saya. Tadinya mau dipakai dia untuk persiapan nikahnya. Cuma sampe sekarang belum ketemu jodohnya kali ya ho ho.

Saya buatkan dia lagu bertajuk “Menikah”. Beberapa radio memberi respon yang baik, bahkan menjadikannya jawara chart. Hanya saja, sebagian lain seolah anti-klimaks. Lagu itu ditolak. Ada rekan radio yang berpendapat, “Liriknya udah oke, musiknya juga oke, tapi kenapa yang nyanyi harus dia? Rasanya gimana…gitu,” . Finally, lagi itu bisa dianggap setengah sukses

Tak lama berselang, Trian meminta saya membuatkan dia lagu kembali. Saya sebenarnya sadar, suara Trian biasa banget, namun bagi saya setiap orang berhak untuk berusaha dan berhasil. Posisi Trian saat itu sudah di sebuah kecamatan agak sepi di Lampung, ho ho. Saya kirim beberapa guide lagu saya. Besoknya dia berkata, tertarik sebuah lagu saya. Karena Kuyakin, Maka Aku Sabar judulnya. Jujur saja saya katakan, lagu itu ada yang tertarik juga – munsyid terkenal, siapa cepat dia dapat. Trian sesumbar bahwa dia yang akan mendapatkannya. Hati kecil saya yang polos teringat kembali kenangan-kenangan sok pede Trian, yang ia pakai untuk menyemangatinya.

Beberapa jam kemudian, Trian mengabari saya bahwa dia sudah memasukkan lagu itu ke sebuah studio pembuat musik di Semarang. Tentu saja saya kaget. Waduh, bagaimana dia rekamannya nanti? Pikir saya, paling dia rekaman di Bandar Lampung atau kota-kota besar lainnya di Lampung. Ternyata, dugaan saya meleset. Katanya, dia akan rekaman di Semarang pada tanggal 20 Nopember. Mungkin, karena di sana ada Alief, si Master Aransemen Vokal juga kali ya.

Selang sebelum rekaman, saya terus wanti-wanti supaya Trian latihan lebih baik, lebih baik, lebih baik. Maksud saya, supaya rekamannya lebih bagus daripada “Menikah”. Malu saya, kalo sampai ditolak dua kali ha ha. Trian bilang: Iya, dia akan latihan sebaik mungkin.

Tepat tanggal 20 Nopember, Trian menepati janjinya. Dia rekaman di Semarang dengan kualitas vocal yang mendingan. Pada titik ini saya merasa senang, sekaligus terharu. Saya kok tidak pernah melihat orang yang berkorban sebegitu besarnya untuk lagu saya. Biasanya, saya seringkali harus susah-susah memasang muka badak, meyakinkan bahwa lagu saya layak dinyanyikan.

Lagu saya yang ke-25 direkam itu akhirnya publish radio.  Trian masih mendistribusikan lagunya ke radio melalui ANN Jateng, untuk ia selalu ingat perjuangannya membesarkan ANN dulu. Melihat usahanya yang cethar, sudah tidak penting lagi apakah lagu itu nantinya disambut pendengar radio atau malah ditolak duluan oleh radio. Saya percaya garansi dari Allah, siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan berhasil.

Minggu, 16 Desember 2012

Download Halal lagu salah satu Duo Munsyid Kebanggaan Indonesia - "Dunia Cinta"

Testimoni :
"lagu ini layak masuk Album ANN Jateng" (Testimoni Era Sugiarso - Penggiat Nasyid dari Jogja, sewaktu menyeleksi puluhan lagu ANN Jateng tahun 2010. Padahal, lagu ini masihlah berupa guide saat itu)

"Cintamu pada Allah, diposisi yang mana? Seneng banget denger lagu ini (Daud Sakty, Penyanyi n kru transcorp Trans TV-Trans 7)".

"Musik yang mereka bawakan ini menambah khasanah musik nasyid Indonesia (Review TNP 20 Radio Dakwah Erdamah Tangerang)

Temen2 lagu Dunia Cinta - Granada (Iie-REdi) ANN JATENG ini udah bisa di miliki halal. Linknya ada di 4shared

http://www.4shared.com/mp3/-9I_w6I3/DUNIA_CINTA-GRANADA.html

NB: Siap-siap beli Album ANN Jateng Volume 3 ya. Limited Edition ^_6

Minggu, 09 Desember 2012

Mengambil Sisi Positif Cakra Khan - Klinik Diklat ANN Jateng


 
Sering berinteraksi dengan para penyanyi musik positif, saya sering menemukan mereka yang suara-suaranya masuk kategori bagus malah minder dengan suara mereka. Lho kok bisa? Iyah…nggak tau ya…Mungkin mereka belum pernah merasakan menderitanya bersuara pas-pasan seperti saya kali ya? Huahaha. Atau jangan-jangan saya juga masuk minderan seperti mereka? Waduh…waduh.
                         
Begini. Seorang temen saya punya suara seriosa yang menggelegar tsunami cethar. Setiap dia nyanyi, aksen seriosanya tak bisa lepas. Karena itu, dia sering jadi ledekan teman-teman. Padahal, suaranya bagus. Yang lain, punya suara super tebal namun renyah (ibarat kata, kayak makan kerupuk lapis tiga hi hi). Dengan itu, dia bisa menyanyikan lagu-lagu dengan mantap. Namun, beberapa kali dia mengeluh karena suaranya tak sehalus penyanyi lain. Temen saya itu tidak tahu, bahwa seorang penyanyi ternama suka banget sama suaranya. Nah, penyanyi itu malah kadang sedikit senewen dengan suaranya yang bening dan mendayu-dayu keriting kribo cengkoknya.

Bolehkah menginginkan suara, lebih tepatnya bernyanyi seperti orang lain? Ya boleh aja sih, bahkan mempelajari ragam teknik bernyanyi akan menambah level kemampuan kita. Namun sejenak kita lihat dulu Cakra Khan. Tutup sejenak tentang lagu-lagunya atau siapa dirinya. Kita fokus dengan suaranya. Ketika saat ini begitu banyak follower suara Sammy, Afgan, atau Vidi Aldiano, Cakra tampil beda dan membuat aneh banyak orang, termasuk salah satu teman saya. Suaranya gak lagi serak-serak basah, tapi serak-serak banget kayak orang mau habis suaranya.  Kayak gitu disuka. Kasarnya begitulah ya.

Tidak akan pernah ada dua Afgan atau dua Opick, yang sama populer dan awet sambutannya, sekalipun ada yang mirip suaranya. Harus ada pembeda atau tampil lebih baik. Different atau better. Cakra melakukan itu. Lupakan satu dua orang yang tidak suka, karena akan sangat susah memaksa semua orang untuk suka. Cakra menyeruak dan dengan cepat mendapat sambutan yang super meriah. Dan nanti, tidak akan pernah ada dua Cakra tentunya

So, para penyanyi musik positif tetap percaya diri untuk percaya diri. Karena di saat kita sudah bisa menghargai suara kita sendiri, kita baru bisa menggunakan dan mengembangkannya secara maksimal. Jadilah yang pertama, yang dikenal dengan suara seperti itu. Karena tidak akan pernah ada dua, hanya satu (menurut saya ho ho).   

KONSER AMAL UNTUK GAZA datang ya...^_^


Request Lagu Terbaru ANN Jateng dari duo Granada ^_^


Ikhlas
Penyanyi : Granada ANN Jateng (Iie Redi)
Pencipta : Firto (12 Mei 2010)
Music Arranger: Alief
Vocal Arranger : Alief
Produser : Syahdu Family ANN Jateng

Lagu ini tercipta sudah 2,5 tahun silam. Lagu ke 26 dari 65 lagu ciptaan Firto. Namun, baru terekam di bulan November 2012 ini. Granada alias Iie dan Redi didaulat untuk menyanyikan lagu ini. Iie dan Redi, yang sebelumnya bermain harmonis dalam “Dunia Cinta”, sedikit keluar dari konsep sebelumnya. Dengan arahan vocal oleh Alief, Iie dan Redi dituntun untuk bernyanyi sesuai karakter asli mereka. Konsep musik digarap dengan gaya nge-band, agar karakter Iie dapat muncul. Alhasil, terjadi perpaduan antara suara berat swing Iie dan vocal lirih melankolis Redi. Konsekuensinya, dalam lagu ini nasyid lovers akan tertarik membandingkan vocal dua solois yang semuanya pernah mendapat beberapa penghargaan nasional ini. Namun, kedua sahabat ini berhasil membuat tampil seimbang dan saling mendukung.


Berikut liriknya

Kerja ku ikhlas
Ibadah ku ikhlas
Walau tak berpuji
Cukup Allah tahu

Kerja ku ikhlas
Ibadahku Ikhlas
Walau segunung Fuji
Tiada ku peduli

Berserah pada Allah
Berpasrah pada Allah
Kuyakinkan hatiku
Atas sgala kuasa-Nya

Cinta Cintaiku
Sayang Sayangi aku
Ya Allah ku mohon padaMu

Tegar tegarkan aku
Kuat kuatkan aku
Kau beri cobaan, aku terima
Dengan ikhlas

Nantikan di Album ketiga kita dan request di radio-radio Islami ^_^