Sabtu, 05 Februari 2011

CS 5/4: Kapal untuk Ayah Tercinta

Chicken Soup-nya ANN Jateng Edisi 5 “Aku (Munsyid) dan Ortuku”
Volume 4 : Kapal untuk Ayah Tercinta (Kisah Bahtera Mahiba, GM Media ANN Jateng)
 
“Bahtera…!!”, begitulah munsyid-munsyid ANN Jateng memanggilnya. Sekilas tidak ada yang aneh dengan munsyid bernama lengkap Bahtera Muhammad Adi ini. Bermodalkan wajah polos dengan senyum yang selalu mengembang menjadi ciri khasnya. Anaknya pun cenderung kalem dan tidak ‘neko-neko’. Tapi ternyata dibalik itu semua terdapat cerita menarik tentang asal-usul namanya.

Ia lahir di Kota Lumpia pada pertengahan tahun 1991. Lahir di sebuah keluarga kecil yang sederhana. Ibunya adalah seorang guru di salah satu SMP negeri di Semarang. Sedangkan ayahnya adalah seorang karyawan swasta, yang sehari-harinya bukan bekerja di sebuah kantor atau gedung melainkan terombang-ambing oleh ombak di tengah lautan.

Ya…ayahnya adalah seorang pelaut, yang setiap tahunnya rutin mengekspor gas alam ke luar negeri dengan kapal-kapal tanker. Tak jarang Bahtera kecil yang masih berbentuk janin sering ditinggal pergi oleh ayahnya. Termasuk saat-sat menjelang kelahirannya.

Dirawat selama lebih dari 8 bulan di dalam perut ibunya, akhirnya tiba saat yang ditunggu-tunggu, lahirlah seorang bayi mungil yang akhirnya dinamai Bahtera ini. Dilihatnya bayi itu dengan seksama oleh sang ibu. Tangan dan kakinya…masing-masing berjumlah lima, telinganya ada dua, matanya dua, hidung dan mulutnya satu, semuanya pas tak ada yang kurang. Alhamdulillah…terima kasih, Ya Allah.

Tangis bahagia pecah di keluarganya, semua sanak saudara diberitahu tentang berita bahagia tersebut, termasuk ayahnya, yang ternyata saat itu sedang berada di tengah lautan. Sebuah perasaan haru menyeruak di hati sang ayah yang akhirnya bersama dengan keluarga besarnya sepakat untuk menamai bayi kecil itu dengan nama Bahtera, atau yang berarti kapal. Harapan mereka, ibarat sebuah kapal yang kokoh, kuat, terus melaju walaupun diterpa ombak bertubi-tubi, begitulah nantinya sosok bayi yang akan tumbuh dan berkembang menghadapi kehidupan yang keras ini.

Dan akhirnya ketika Bahtera besar ditanya oleh seorang temannya, “Wah…kamu sibuk banget sih, masih kuliah organisasi disana-sini, nasyidan juga, kadang sambil ngelesi, apa ga capek tuh?” Bahtera menjawab sambil tersenyum, “Mumpung masih kuat dan bisa bergerak kesana-sini, dimanfaatin dong buat kegiatan yang bermanfaat, ya kan?”

Hmm…bagaikan kapal pesiar yang masih mampu melaju dengan mulus, maka akan terus dipakai oleh sang nahkoda untuk mengarungi lautan. Berbeda dengan kapal pesiar yang sudah rusak, hanya sebagai rongsokan atau pajangan di museum. Maka dari itu sebelum kita merepotkan orang-orang di sekitar kita saat tua nanti, sekarang selagi muda saatnya kita bermanfaat bagi orang-orang di sekitar kita…^_^

1 komentar:

Ramada, Iie', Sieben, De Cis, Faza, Awan, N'Fe, Nada, Mahiba, Syahdu, Alief, Majesty, Naufal, I~Five, Trio Baik Hati, Redi. We are ANN Jateng...

Posting komentarmu di bawah ini...^^