ANTARA - Sembilan grup nasyid di Jawa Tengah meluncurkan album kompilasi berjudul "Nasyid Akapela Festival 2011" untuk memantik animo grup-grup nasyid baru bermunculan.
"Album kompilasi seperti ini belum pernah ada, sebab biasanya satu album hanya berisi satu grup nasyid," kata Ketua Asosiasi Nasyid Nusantara (ANN) Jateng, Firmansyah Budiyanto di Semarang, Jumat.
Di sela "Konser Nasyid Jateng" di SMA Negeri 1 Semarang, sekaligus promosi album kompilasi itu, ia mengakui album kompilasi itu sebenarnya sudah diluncurkan sejak 12 Februari 2011.
"Sudah diluncurkan 12 Februari 211, namun kami menggelar promosi album secara 'roadshow' di sejumlah lokasi. Kami pilih SMA Negeri 1 Semarang ini sebagai awal 'roadshow'," katanya.
Album kompilasi itu, kata dia, berisi 15 lagu yang dimainkan oleh sembilan grup nasyid Jateng yang performa dan prestasinya sudah diakui karena pernah memenangi sejumlah ajang nasyid.
Ia mencontohkan grup "The CS" yang menjadi nominator "Indonesian Nasyid Award", grup Mahiba yang menjuarai berbagai ajang lagu religi, kemudian "Awan Voice" yang tampil di "Suara Indonesia".
"Album ini memang dirancang sebagai panduan bagi grup-grup nasyid yang ingin menjajal festival, sebab seluruh tingkat kesulitan lagu sudah tersaji dalam lagu-lagu di album ini," katanya.
Mulai dari musik akapela yang berintonasi mudah, kata dia, hingga akapela yang tergolong rumit sudah terangkum dan bisa dipelajari dalam album ini, terutama bagi grup-grup nasyid pemula.
Terkait perkembangan nasyid di Jateng, Firmansyah mengakui sudah mulai cerah, ditunjukkan dengan bermunculannya grup-grup nasyid di sekolah, meski belum bisa dikatakan menggembirakan.
"Perkembangan grup nasyid cukup signifikan dari tahun ke tahun dengan berbagai aliran, mulai nasyid akapela yang tanpa instrumen musik hingga nasyid yang menggunakan instrumen modern," katanya.
Kalau untuk aliran, kata dia, nasyid dengan instrumen biasanya diminati kalangan mahasiswa, sementara nasyid akapela lebih disukai pelajar karena tidak membutuhkan peralatan rumit.
Ia berharap kehadiran album kompilasi tersebut dan pergelaran konser nasyid di sekolah-sekolah bisa memantik animo untuk membentuk grup nasyid, terutama bagi kalangan pelajar sekolah.
Di Kota Semarang, kata Firman, saat ini setidaknya sudah ada tiga grup nasyid akapela di bawah naungan ANN, yakni dari SMA Negeri 2, SMA Negeri 12, dan SMA Negeri 3 Semarang.
Sementara itu, Chandra Tabligh, salah satu punggawa grup nasyid "Faza" dari SMA Negeri 3 Semarang mengaku tertarik menyanyi nasyid karena bisa bermusik sambil berdakwah.
"Melalui nasyid, kami bisa berdakwah. Kalau jenis musik lain, kami terus terang tidak begitu menikmati," kata Chandra, diamini lima kawannya yang merupakan personel "Faza". *s
Sumber : http://www.antarajateng.com/detail/index.php?id=40835
"Album kompilasi seperti ini belum pernah ada, sebab biasanya satu album hanya berisi satu grup nasyid," kata Ketua Asosiasi Nasyid Nusantara (ANN) Jateng, Firmansyah Budiyanto di Semarang, Jumat.
Di sela "Konser Nasyid Jateng" di SMA Negeri 1 Semarang, sekaligus promosi album kompilasi itu, ia mengakui album kompilasi itu sebenarnya sudah diluncurkan sejak 12 Februari 2011.
"Sudah diluncurkan 12 Februari 211, namun kami menggelar promosi album secara 'roadshow' di sejumlah lokasi. Kami pilih SMA Negeri 1 Semarang ini sebagai awal 'roadshow'," katanya.
Album kompilasi itu, kata dia, berisi 15 lagu yang dimainkan oleh sembilan grup nasyid Jateng yang performa dan prestasinya sudah diakui karena pernah memenangi sejumlah ajang nasyid.
Ia mencontohkan grup "The CS" yang menjadi nominator "Indonesian Nasyid Award", grup Mahiba yang menjuarai berbagai ajang lagu religi, kemudian "Awan Voice" yang tampil di "Suara Indonesia".
"Album ini memang dirancang sebagai panduan bagi grup-grup nasyid yang ingin menjajal festival, sebab seluruh tingkat kesulitan lagu sudah tersaji dalam lagu-lagu di album ini," katanya.
Mulai dari musik akapela yang berintonasi mudah, kata dia, hingga akapela yang tergolong rumit sudah terangkum dan bisa dipelajari dalam album ini, terutama bagi grup-grup nasyid pemula.
Terkait perkembangan nasyid di Jateng, Firmansyah mengakui sudah mulai cerah, ditunjukkan dengan bermunculannya grup-grup nasyid di sekolah, meski belum bisa dikatakan menggembirakan.
"Perkembangan grup nasyid cukup signifikan dari tahun ke tahun dengan berbagai aliran, mulai nasyid akapela yang tanpa instrumen musik hingga nasyid yang menggunakan instrumen modern," katanya.
Kalau untuk aliran, kata dia, nasyid dengan instrumen biasanya diminati kalangan mahasiswa, sementara nasyid akapela lebih disukai pelajar karena tidak membutuhkan peralatan rumit.
Ia berharap kehadiran album kompilasi tersebut dan pergelaran konser nasyid di sekolah-sekolah bisa memantik animo untuk membentuk grup nasyid, terutama bagi kalangan pelajar sekolah.
Di Kota Semarang, kata Firman, saat ini setidaknya sudah ada tiga grup nasyid akapela di bawah naungan ANN, yakni dari SMA Negeri 2, SMA Negeri 12, dan SMA Negeri 3 Semarang.
Sementara itu, Chandra Tabligh, salah satu punggawa grup nasyid "Faza" dari SMA Negeri 3 Semarang mengaku tertarik menyanyi nasyid karena bisa bermusik sambil berdakwah.
"Melalui nasyid, kami bisa berdakwah. Kalau jenis musik lain, kami terus terang tidak begitu menikmati," kata Chandra, diamini lima kawannya yang merupakan personel "Faza". *s
Sumber : http://www.antarajateng.com/detail/index.php?id=40835
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ramada, Iie', Sieben, De Cis, Faza, Awan, N'Fe, Nada, Mahiba, Syahdu, Alief, Majesty, Naufal, I~Five, Trio Baik Hati, Redi. We are ANN Jateng...
Posting komentarmu di bawah ini...^^