Sabtu, 02 April 2011

Selayang Pandang Nasyid

KLINIK DIKLAT 8: SELAYANG PANDANG NASYID


Apa itu NASYID?

Nasyid berasal dari bahasa Arab, ansyada-yunsyidu, artinya bersenandung. Definisi nasyid sebagai format kesenian adalah senandung yang berisi syair-syair keagamaan. Akan tetapi, ada banyak versi mengenai pengertian nasyid itu sendiri. Misalnya dari sebuah artikel disebutkan bahwa arti nasyid atau anasyid (jamak) itu sendiri adalah lantunan atau bacaan, sementara istilah nyanyian dalam bahasa arab adalah Al-Ghina, bukan nasyid.

Nasyid tidak hanya sekedar lagu, akan tetapi memiliki nilai spiritual yang tinggi baik dari segi syairnya maupun munsyidnya. Syair atau lirik nasyid harus memiliki pesan ruhani atau pesan islami yang kuat.

Orang yang menyanyikan nasyid biasanya disebut munsyid, sedangkan arti munsyid itu sendiri adalah orang yang melantunkan atau membacakan syair. Yang menyanyikannya harus mencerminkan kepribadian islami yang kuat. Citra islami harus ada pada diri seorang munsyid. Bisa jadi karena niat munsyid dalam bernyanyi yang tidak benar akan mempengaruhi penyampaian nasyid meskipun lirik nasyid tersebut sudah kuat pesan ruhiahnya.

Bagi munsyid, nasyid merupakan salah satu sarana dalam berdakwah. Oleh karena itu, seorang munsyid harus memahami falsafah berdakwah dalam nasyid, yaitu menyampaikan pesan dalam nasyid agar tersampaikan kepada pendengarnya. Seorang munsyid harus mampu membuat pendengarnya tergerak untuk mengingat Allah dan senantiasa berbuat kebaikan. Setiap syair yang dinyanyikan hanya akan sampai ke hati pendengar apabila dinyanyikan dengan hati, maka sudah merupakan kewajiban bagi seorang munsyid untuk mengaplikasikan nasyid yang disampaikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Bila permasalahan nasyid itu kita tarik ke belakang, sejarah dakwah dan sirah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat beliau, ternyata kita juga menemukan bahwa beliau SAW mempunyai beberapa ( kalau tidak bisa dikatakan banyak) penyair. Ada Hasan bin Tsabit-radiyallahu ’anhu-, yang Rasululloh SAW bersabda, ”Qul ya Hassan wa Jibrilu ma’aka” (Jawab dan katakan wahai Hassan dan Jibril bersamamu). Ada pula Abdulloh bin Rawahah-radiyallohu’anhu- yang syi’ir jihadnya menggugah para mujahidin, yang diantaranya: Wahai jiwa dan nafasku, saya bersumpah dengan nama Allah kamu harus turun ke medan laga. Turun dengan rela atau harus dipaksa. Dan masih ada lagi beberapa sahabat dan sahabiah lainnya. Rasululloh SAW sendiri menyemangati kaum muslimin melantunkan nasyid, saat beliau dan kaum muslimin menggali parit pertahanan Madinah dari pasukan multinasional.

Banyak sekali nilai-nilai Islam yang mesti disosialisasikan, nilai-nilai akidah (ma’rifatulloh, tauhidulloh, keagungan Alloh SWT, iman kepada hari akhir kepada qada dan qadar), nilai-nilai ukhuwah, ibadah, akhlaq, mahasinul Islam (sisi kebaikan Islam) dan sebagainya.

Diantara nilai-nilai ada yang sudah ada nasyidnya, meskipun juga tidak menutup kemungkinan munculnya nasyid-nasyid baru dengan nilai sama. Dan diantara nilai-nilai itu banyak pula yang belum ada nasyidnya, karenanya bila saudara dan saudariku seiman memiliki kemampuan menggubah nasyid atau nazham, maka GUBAHLAH –wa jibrilu ma’aka insya Alloh- agar nilai-nilai Islam mudah diserap oleh masyarakat kita, terutama dari kalangan anak-anak.

Di Indonesia khususnya, nasyid dapat disaksikan dalam berbagai style atau gaya penyampaian. Yang telah kita lihat sekarang yaitu :
  1. Nasyid yang dibawakan dengan ACAPELLA yang berirama pop mengikuti trend musik yang tengah digandrungi. Pengusung nasyid ini adalah kelompok nasyid : Snada, Gradasi, Mupla, dll.
  2. Nasyid yang dibawakan dengan ACAPELLA dan musik yang minimalis (musik drum saja) dan berirama mars, dengan karakter semangat dan menyeru. Nama kerennya nasyid Haroki. Pengusungnya : Izzatul Islam, Ruhul Jadid, Shoutul Harakah
  3. Nasyid yang dibawakan dengan perkusi dan kebanyakan berisi puji pujian. Pembawanya adalah : Snada (kadang-kadang), Raihan, The Fikr, Qatrunada, dll.
  4. Nasyid yang dibawakan dengan alat musik lengkap seperti : Bimbo, Hadad Alwi, Saujana, Missile, Brother, Now See Heart, dll.


Etika dalam bernasyid:

1. Lagu dan Nyanyian Dibolehkan Dalam Tingkat Yang Wajar
2. Jangan Sampai Kebablasan
3. Kajian syariah


Rambu-rambu Nasyid:

Pertama: Lirik Lagu yang Dilantunkan
Tidak semua lagu dibolehkan dalam syari’at islam. Lagu yang dibolehkan adalah lagu yang syair/liriknya tidak bertentangan dengan aqidah, akhlak dan syari’at islam. Lirik lagu yang mengandung keragu-raguan terhadap keimanan, penciptaan, hari kiamat dan sejarah kenabian, serta lagu-lagu eksploitasi fisik (terutama wanita), dan hal-hal yang mengandung kemaksiatan pada Allah adalah haram.

Kedua: Alat musik yang digunakan
Nyanyian yang disertai alat musik atau tanpa alat musik mengundang kontroversi antara para ulama sejak periode pertama. Sebagaimana telah diungkapkan di muka bahwa, hukum dasar yang berlaku dalam Islam adalah bahwa segala sesuatu pada dasarnya dibolehkan kecuali ada larangan yang jelas. Dengan ketentuan ini, maka alat-alat musik yang digunakan untuk mengiringi lirik nyanyian yang baik pada dasarnya dibolehkan. Sedangkan alat musik yang disepakati bolehnya oleh jumhur ulama adalah dhuff (alat musik yang dipukul). Adapun alat musik yang diharamkan untuk mendengarkannya, para ulama berbeda pendapat satu sama lain. Satu hal yang disepakati ialah semua alat itu diharamkan jika melalaikan.

Ketiga: Cara /gaya penampilan & Aktivitas Pendukung
Harus dijaga cara penampilannya tetap terjaga dari hal-hal yang dilarang syara' seperti tabarruj, tidak menjaga aurat, dan perlu diperhatikan gaya penampilan agar tidak menyebabkan terlena dengan gerak dan melupakan makna yang disampaikan. Dalam aktivitas musik & lagu ini juga tidak dibarengi dengan sesuatu yang diharamkan, seperti minuman keras, narkoba, ikhtilat, dan hal-hal lain yang merupakan aktivitas kemaksiatan.

Keempat: Intensitas Interaksi
Musik dan lagu sebagaimana hal lain yang dibolehkan, wajib dibatasi dengan tidak adanya unsur berlebihan. “ Sesungguhnya Allah tidak menyukai hal yang berlebihan.” (QS. Al’A’raf:31). Intensitas interaksi dengan hal yang mubah jangan sampai melampaui intensitas interaksi dengan hal yang di sunnahkan apalagi dengan hal yang wajib. Ibnu Muqaffa berkata: “Saya tidak pernah melihat tindakan yang berlebihan ,kecuali di dalamnya ada hak yang dihilangkan.”

Kelima: Sesuatu Yang Berkaitan Dengan Pendengar
Rasulullah SAW bersabda: “Perbuatan baik itu adalah yang bisa membuat hati dan jiwa menjadi tenang, sedangkan dosa adalah yang membuat hati dan jiwa tidak tenang sekalipun difatwakan”(HR. Ahmad). Setiap diri lebih mengetahui tentang dirinya dibandingkan orang lain, ketika dia merasakan musik dan lagu menguasai nafsunya, membuatnya berkhayal, menyebabkan terbukanya pintu maksiat ke dalam hati, agama dan akhlaqnya, maka tanyalah pada hatimu...


Profesionalisme dalam ber-Nasyid:

1. Planning (Perencanaan)
1.1. Tentukan visi dan misi
1.2. Tentukan karakter tim
1.3. Tentukan ‘aturan main’ dalam tim
1.4. Tentukan sasaran dakwah
1.5. Tentukan pelatih atau berlatih sendiri
1.6. Tentukan tempat latihan
1.7. Tentukan jaringan komunikasi
1.8. Bangun jaringan
1.9. Tentukan target

2. Organizing (Pengaturan/perapihan)
2.1. Tentukan struktur organisasi dalam tim
2.2. Rapat tim

3. Actuating (Pelaksanaan)
3.1. Ikuti event-event nasyid: Lomba; Acara resmi; Tabligh dan konser nasyid
3.2 Ketahui hal-hal teknis: Sound system; Micing; Rekaman; performance

4. Controlling/Evaluasi (Pengawasan)


Motivasi

Salah satu kebiasaan pengurus ANN Jateng yang Insya Allah terpuji adalah mengirimkan SMS berisi kata-kata bijak dan motivasi. Kebiasaan ini juga ada pada ketua kita, yang gosipnya akan mengirimkan wise word setiap dua hari sekali. Penulis pun tertarik untuk merangkum beberapa SMS dari mahasiswa psikologi ini. Diantaranya:
  1. Jangan menggunakan yang belum ada sebagai SYARAT untuk mencapai keinginan Anda. MULAI lah dari apapun yang anda miliki untuk mencapai yang belum Anda miliki
  2. Biasakanlah diri Anda untuk mendengar, membaca, dan memperhatikan perilaku dan hasil kerja orang besar; agar Anda terbiasa dengan sikap dan cara-cara yang besar.
  3. Bergembiralah bila Anda merasa pekerjaan Anda sulit. Karena yang sulit itu arahnya sedang naik, caranya saja yang belum tepat. Jadi, perbaiki cara-cara Anda, terus BELAJAR.
  4. Berpikir sedikit lebih Cerdas, bekerja sedikit lebih Keras, bertahan sedikit lebih lama, bergaul sedikit lebih luas, berdoa sedikit lebih khusyuk adalah pembeda yang sangat besar.
  5. Hal-hal yang Anda sebut tidak mungkin itu biasanya belum Anda coba. Tetapi, kalau Anda belum mencoba, bagaimana mungkin Anda bisa menyimpulkan itu tidak mungkin?
Semoga bermanfaat...^^
Sekumpulan artikel lama ANN Jateng yang dipostingkan lagi oleh Diaz Haryokusumo, terima kasih...:D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ramada, Iie', Sieben, De Cis, Faza, Awan, N'Fe, Nada, Mahiba, Syahdu, Alief, Majesty, Naufal, I~Five, Trio Baik Hati, Redi. We are ANN Jateng...

Posting komentarmu di bawah ini...^^