From: ANN Jateng (Paling disayang nasyid lovers ^_^)
Written by: Firto
Beberapa pekan ini, dunia
jejaring sosial di ramaikan dengan free download “Rohis Bukan Teroris” (semoga
nanti kelak kalau dibikin album, antusiasme kita yang nasyid lovers ini sama
besarnya dengan yang free ini. Bentuk dukungan dakwah kita-kita). Seperti
biasa, saya menunggu (maklum, untuk lagu, saya emang rada tipe follower). Temen
saya, yang sebenarnya kemakan promo saya, malah udah download duluan. Namun,
berhubung dia perdengarkan lewat HP, saya kurang begitu menikmati.
Munsyid United |
Akhirnya, setelah masuk chart
radio, saya tertarik juga untuk download. Rasanya membuncah (halah, he he).
Maklum, saya dulu pernah nyanyi lagu ini versi lamanya di sebuah pentas pas
kelas dua SMA (aduh, tua banget ya gua, ho2). Bedanya dulu gak ada kata narsis
dan teroris, ho2. Belum trend sih ya.
Namun, belum nasib tra la la,
link downloadnya error. Beberapa hari kemudian liat link video klipnya nongol
di FB ANN Jateng. Saya coba buka, ternyata error lagi. Hadeh, imajinasi saya
udah kemana-mana. Mungkinkah ada pihak-pihak tertentu yang tidak suka dengan
lagu ini? Lalu bagaimana dengan nasib Firto yang tidak sempat mendengar lagu
ini? (bacanya sambil niruin sebuah program gossip TV yang rada alay, ho2).
Akhirnya, saya pun berhasil
download minus one. Sampe sekarang, saya cuma punya minus one-nya. Tapi, jadi
beruntung bagi saya, bisa mendengarkan musiknya dengan seksama. Musik ini
dibuat oleh Studio makanannya panda alias Studio Bambu. Prediksi saya, ini
bikinan Kang Dicky Fatih. Soalnya saya pernah denger musik bertipe riang
ber-aura seperti ini pada lagu N’Fe bikinan beliau. (Bener gak sih? Kalo iya,
selamat buat Kang Dicky. Semakin maknyuss kreasinya).
Yang paling menarik adalah
dominasi gitar, yang bikin seneng dengernya. Sejak awal sudah menggiring
pendengar untuk mempersepsikan Rohis itu seramah dan seriang gitarnya. Untuk
menghindari monoton, gimmick bunyi-bunyian sebagai pemanis juga ganti-ganti di
tiap bagian. Pada menit 1.37, pola musiknya mulai semakin bervariasi. Jembatan
di menit 2.17 juga bikin pendengar antusiasias untuk meneriakkan lagu ini lebih
semangat lagi. Ending lagu ini dibikin kontra, dengan ditutup suara Ibu-ibu
atau calon Ibu (kayaknya anak Rohis nih, he he) dengan konsep seperti menyanyi
selagi mendongeng, bikin yang tadinya udah menggebu-gebu menjadi adem. Sebuah
pilihan penutup yang pas, menurut saya, karena membawa persepsi pendengar bahwa
Rohis itu menyamankan.
Ending, semoga lagu ini menjadi
penyemangat bagi kita menjadi sosok yang manis. Berusaha tampil bijaksana.
Tidak anarkis, ketika ada teman yang baru belajar agama tapi sudah
dipaksa-paksa berlaku selayak ustadz. Wah, bisa stresss lah, ha ha. Gak suka sama orang yang begitu :P
Tertarik lagu ini? Silahkan
searching internet untuk mendownloadnya. Insya Allah link-nya halal, karena dishare dari manajemen Munsyid United sendiri. Enjoy ^^
Alhamdulillah, tulisan yg sangat menarik bgt dr mas Firto, saya menambahkan , ide lagu ini merupakan hasil rembukan bersama saya, pak isa (penyanyi asli "aku anak rohis) dan diky. Aransemen musik diserahkan sepenuhnya ke diky atas ide2 dari teman2 Munsheed United untuk me-remix kan musiknya agar lebih up-todate dan mewakili jiwa2 personel MU yang muda dan dinamis. Terimakasih atas respon/saran dan masukan terhadap karya kami.
BalasHapusRamdhan Wahyudin
Founder Munsheed United - Studio Bambu
Jazakallah infonya Mas Ramdhan ^_^
BalasHapus