Chicken Soup-nya ANN Jateng Edisi 4 "Aksi Orang (yang dianggap) Biasa"
Volume 1: Buah Kekejaman
"Kejamlah pada diri sendiri. Jika tidak, dunia akan kejam padamu"
Anggit SIEBEN adalah seorang munsyid berpredikat just so so alias biasa saja. Padahal, dia bernasyid sudah satu setengah tahun. Tidak ada yang istimewa darinya. Dirinya hanyalah bass acapella dari tim, yang dicap sebagai tim terburuk di ANN Jateng. Saking biasanya, beberapa munsyid ANN Jateng bahkan ada yang lupa nama pemuda itu. Hanya kenal wajah saja. Maklum, keluarga besar ANN Jateng yang berusia tiga tahun ini mencapai hampir kepala seratus.
Hobi pemuda ini adalah menulis puisi. Entah sudah berapa lembar puisi yang diukirnya. Namun, sebulan yang lalu ritual menulisnya bertambah. Tepatnya sejak Firto diminta menjadi manajer sebulan bagi Sieben. Sekonyong-konyong, manajer yang sering disebut kejam itu memberi sebuah tugas membuat lagu pada Anggit. Satu minggu waktunya. Jujur, bagi Anggit tugas ini terasa berat.Dia belum pernah membuat lagu sekalipun. Apalagi dia adalah aktivis kampus berjuluk sibuker.
Tepat tujuh hari berlalu, Anggit belum jua mampu membuat satu lagu fix. Panik ia. Tersisa beberapa menit sebelum presentasi karya, Anggit memilih mojok di dapur kantor ANN. Tak dipedulikannya panggilan-panggilan Firto yang menghororkan suasana. Serius ia membuat lagu dengan sistem super kebut. Kemampuannya menulis puisi ia aplikasikan dalam lagu. Ajaib! Tak dinyana Firto menyukai lagu itu, meski tak urung kritik pedas keluar juga.
Suka, bukan berarti selamat. Dengan cuek, sang manajer memintanya membuat 5 lagu dengan waktu seminggu. Ganjaran push up 50 kali untuk setiap 1 lagu yang tidak bisa dibikin, tentu membuat pemuda kurus itu mati gaya. Tak mau panggilan horor Firto terulang, Anggit ngebut membuat lagu. Hasilnya? Anggit bisa menyelesaikan 5 lagu itu hanya dalam 5 hari. 3 lagu bahkan dianggap Firto sangat bagus, sehingga sang manajer nyaris menitikkan air mata.
The End belumlah terpampang. Namun Anggit bisa tersenyum tenang, menghadapi tugas berikutnya : membuat 15 lagu dalam waktu 30 hari. Ditengah perintah ngamen di jalan, rekaman 2 lagu dalam sebulan, menjadi juara festival, latihan dengan pelatih intensif (tugas-tugas yang dibebankan Firto untuk Sieben dalam waktu sebulan), Anggit mampu menunaikannya.
NB:
“Untuk maju, seringkali kita hanya perlu memaksa diri untuk keluar dari comfort zone hidup kita.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ramada, Iie', Sieben, De Cis, Faza, Awan, N'Fe, Nada, Mahiba, Syahdu, Alief, Majesty, Naufal, I~Five, Trio Baik Hati, Redi. We are ANN Jateng...
Posting komentarmu di bawah ini...^^