Rabu, 19 Januari 2011

CS 5/2: Kupanggil wanita tangguh itu dengan Bubun

Chicken Soup-nya ANN Jateng Edisi 5 “Aku (Munsyid) dan Ortuku”
Volume 2 : Kupanggil wanita tangguh itu dengan Bubun (Kisah Iie The CS)

“Salah satu yang membuat bangga saat laguku Mama, Bunda, Ummi Apapun namanya dinyanyikan Iie adalah karena sang penyanyi sendiri sayang banget dengan Ibunya” (Firto)

Jika orang memanggil wanita yang melahirkannya dengan sebutan Ibu, Bunda, Ummi, atau Emak, maka aku memanggilnya dengan kata Bubun. Dia seorang perawat, yang terkenal tegas dan berani mengkritik atasan, bila mereka salah. Bubun sekarang memang terlihat mapan. Namun, aku tidak pernah diajarkan untuk manja dan tidak peduli pada sesama. Posisinya sekarang, ia dapatkan dengan perjuangan yang menurutku berdarah-darah.

Bubun lahir di sebuah keluarga tak mampu dengan jumlah saudara mencapai sebelas orang. Entah kata apa selain miskin dan prihatin, yang bisa menggambarkan keluarga mbah, orang tua Bubun. Jika dulu mereka punya lauk telur rebus, maka sebutir telur itu akan dibagi dua belas, jumlah dari anak Mbah. Walau demikian, Bubun tidak menggerutu dengan keadaan itu. Saat tidak ada makanan di rumahnya, Bubun pergi ke sekitar sungai. Ia mencari apa saja yang bisa dimakan di sana. Bahkan, ia pernah memakan pelepah pisang saking laparnya.

Saat teman-teman sebayanya sekolah, Bubun pun minta disekolahkan. Awalnya Mbah menolak. Anak putri jaman dulu sekolah buat apa? Mungkin begitu pikirnya. Tapi, tekad Bubun yang kuat meluluhkannya. Bubun pun sekolah.

Tapi, ujian itu masih berlanjut. Saat Bubun SMP, Bubun menunggak uang sekolah berbulan-bulan. Ia tidak mampu membayar. Sampai akhirnya, pihak sekolah mengeluarkan ia dari sekolah. Namun, Bubun tetap tahan banting. Tanpa merasa malu, ia tetap bersekolah, meski sudah dikeluarkan dari sana. Bubun bekerja apa saja demi meneruskan sekolahnya. Salah satunya dengan menyanyi, bakat yang kelak akhirnya turun pada diriku.

Perjuangan itu terbayar. Bubun akhirnya menjadi seorang perawat. Mengenang riwayatnya dulu, aku bertekad tak akan melelahkannya di usia tuanya sekarang. Namun, satu kejadian membuatku tersentak. Saat aku dinyatakan sebagai pemenang solois salah satu label, jam terbangku makin tinggi. Aku kelabakan.

Aku tidak punya sepatu dan baju-baju yang layak untuk tampil. Semua kostum yang aku pakai untuk audisi itu adalah properti ANN Jateng. Ada juga pemberian seseorang karena terharu saat aku melaju ke semifinal. Bubun pun bertanya, apakah butuh barang-barang itu? Aku menjawab tidak. Aku pun diminta pulang sama Bubun. Tanpa diduga, dia membelikanku sepatu dan baju baru. Rasanya dadaku begitu sesak. Bahkan disaat aku mulai menggapai mimpi, aku masih merepotkannya.

Kini aku hanya berharap bisa kian melaju karirnya. Berharap pula, album yang ada M.B.U itu bisa laris album dan RBT nya. Walaupun lebih banyak orang yang bertanya bagaimana donlot/gratisnya daripada bertanya dimana membelinya. Tapi, aku berjanji untuk membalas kebaikan Bubun dengan jerihku. Walaupun aku tahu kasihnya tidak akan pernah terbalas sampai kapanpun.

Note : Lagu M.B.U semula dinyanyikan The CS, kemudian Iie (yang juga lead vocal The CS) setelah terpilih menjadi salah satu pemenang audisi solois. Ada di album kompilasi Solois Religi Terpilih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ramada, Iie', Sieben, De Cis, Faza, Awan, N'Fe, Nada, Mahiba, Syahdu, Alief, Majesty, Naufal, I~Five, Trio Baik Hati, Redi. We are ANN Jateng...

Posting komentarmu di bawah ini...^^