Chicken Soup-nya ANN Jateng Edisi 4 "Aksi Orang (yang dianggap) Biasa"
Volume 4: Push Up 50x buat Agil
Agil memonyongkan bibirnya lima sentimeter. Lama-lama kesal juga kualitasnya dibilang jelek, jelek, dan jelek oleh manajemen ANN Jateng. Padahal, ia sudah berusaha memperbaiki dengan sekuat tenaga. Belum lekang kesalnya itu, Firto (salah satu personil manajemen) menambahi gelar manja karena ia dianggap terlalu memberi pemakluman pada setiap kelemahannya.
Beberapa waktu lalu, ia tampil dikonser amal Merapi. Firto diamanahi untuk mempersiapkan perfom n’FE, timnya Agil. Sekonyong-konyong, personil manajemen itu mengeluarkan kata yang memerahkan telinganya.
“Kalian kan masih jelek tuh pecah suaranya. Jadi, aku mau perfom kalian bagus. Kalo perfom bagus, perhatian penonton akan terbelah antara memperhatikan vokal dan perfom,”
“Iya Mas,” seru Agil.
“Sekarang, semua personil kasih sepuluh ribu ke aku!”
“Buat apa, Mas?” tanya Raka, teman Agil di n’FE
“Kalo perfom kalian nanti jelek, kalian harus mentraktir aku dengan uang itu,”
“Ih, matre,” sindir Agil.
“Ya kalau gak dipaksa, kalian gak akan menampilkan perfom bagus, apalagi si Agil. Pasti takut uangnya diambil. Iya kan?” Firto balik menyindir. Alhasil, sesuai jumlah personil n’Fe yang berempat, Firto menahan uang mereka sebanyak 40 ribu.
Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat di raih. n'Fe sukses besar…gagalnya. Perfom mereka gatot alias gagal total. Entah kenapa wajah mereka susah diajak kompromi. Sudah dipaksa-paksa, tapi tetap saja si kaku bin grogi terukir disana. Agil gundah. Sempat dilihatnya Firto tersenyum penuh kemenangan seraya mengibar-ngibarkan uang 40 ribu, yang akan menjadi miliknya.
Entah kerasukan apa, Firto berubah pikiran. Uang tahanan itu ia kembalikan lagi. He he he, cuma ngancam doang ternyata, kira-kira begitulah pikiran Agil. Sudah sering Firto memperingatkannya. Saat Agil mendadak tidak mau ikut sebuah festival, karena si doi trauma dengan yang namanya festival, Firto juga mengancam. Namun, dia tidak memberikan sanksi atas ancamannya itu.
Nopember tiba. Setiap munsyid ANN Jateng harus setor target pribadi bulanan ke manajemen ANN Jateng. Macam-macam target mereka. Ada yang menargetkan membuat 15 lagu dalam sebulan, ada yang ingin les privat alat musik, ada yang bermimpi meningkatkan ambitus suara. Ragam target ini membuat Agil bingung.
“Tulis aja target pesanan saya, Dek,” saran Firto ramah. Agil pun menuruti.
“Tulisannya begini, pada tanggal 15 Nopember saya akan setor 5 lagu ciptaan saya pada Firto,” kata Firto.
“Setiap 1 lagu yang tidak bisa kamu buat, kamu akan push up 50 kali lho Dek. Jadi, jika tidak bisa buat 5 lagu, kamu akan push up sebanyak 250 kali,” kata Firto tenang. Ah, paling cuma ngancem.
15 Nopember tiba. Sedikit panik, Agil menemui Firto. Sebuah ekspresi sendu ia siapkan.
“Mas, maaf aku baru jadi satu lagu nih Mas,” Agil memasang tampang memelas.
“Oh ya? Kalo begitu silahkan push up 200 kali,” kata Firto dingin.
“Ih kejam! Beri aku waktu dua hari atau tiga hari, Mas,”
“Selesaikan 4 lagu itu dalam waktu sejam!” ujar Firto seraya meninggalkan ruangan studio latihan.
“Gak mungkin, Mas,”
“Bodo amat! Aku gak peduli. Yang lain aja bisa,”
Tegang. Laptop Agil sedari tadi menanti jemari pemiliknya menuliskan lirik. Sampai waktu tenggang habis, Agil hanya bisa menyelesaikan 4 lagu. Terpaksa ia mempresentasikan 4 lagu itu pada Firto dan 3 panelis lain (Hans Syahdu, Azmi The CS, dan Trian manajemen).
“Oke, Gil. Terima kasih atas presentasinya. Sekarang silahkan ambil posisi push up. 50 kali ya,” kata Firto. Sesaat Agil terpana.
“Serius Mas? Sekarang?”
“Iya. Kapan lagi?” Firto balik bertanya
Malam makin larut. Saat semua mulai lelah, Agil malah berpacu dengan hitungan push up dari Firto. Tak sabar seruan 50 itu terlempar dari lisan Sang Manajemen. Firto tak peduli dengan kicauan ‘Kasihan! Anak orang itu’. Dia terus menghitung jumlah push up yang dilakukan Agil.
“Aku melakukan ini karena aku cinta dengan adikku itu. Jika aku terus membiarkannya manja, aku akan menjerumuskannya ke penyesalan yang lebih sakit dan melelahkan dibanding ini (push up 50 kali),” pelan kata itu terlantun dari Firto.
Malam makin larut. Meski lelah, Agil bisa sedikit tersenyum. Salah satu lagu yang ia buat dalam waktu 1 jam dianggap sangat bagus oleh para panelis. 1 jam ternyata cukup untuk membuat lagu (meski dengan teknik kepepet ^_^)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ramada, Iie', Sieben, De Cis, Faza, Awan, N'Fe, Nada, Mahiba, Syahdu, Alief, Majesty, Naufal, I~Five, Trio Baik Hati, Redi. We are ANN Jateng...
Posting komentarmu di bawah ini...^^