CS 2/4: Makan Malam Gratis dan Kasih-Nya

Chicken Soup-nya ANN Jateng Edisi 2 "The Miracle of Love and Pray"

Volume 4: Makan Malam Gratis dan Kasih-Nya

Setiap pagi di hari kerja, pegawai ANN Jateng selalu mengadakan WIFLE (What I Feel Like Expression). Sebuah ritual yang dilakukan untuk merefresh pikiran sebelum kerja. Isi dari WIFLE itu adalah mengungkapkan kebahagian dan prestasi yang pegawai ANN Jateng capai.

Sekian lama tiada aneh tercipta dari ritual itu. Sampai tibalah suatu pekan yang mencipta kaget diantara semua pegawai ANN Jateng. Jikalau Firto sibuk menuturkan bahagianya memanajemen 8 tim ANN Jateng yang ada dengan berbagai grade-nya; Alief pun sibuk dengan laporan prestasi pencapaian kemampuan munsyid; atau Aris dengan prestasinya mencari uang; dan Pak Sus dengan terjaganya kantor tetap kinclong; maka ada yang aneh dengan seorang pegawai ANN Jateng. Sepekan ini dia bercerita tentang prestasinya yang mendapat makan malam gratis saban hari.

Hari pertama dia bercerita prestasi makan gratisnya, semua pegawai larut dalam suka itu. Hari kedua dia mengulang lagi prestasi yang sama, partner kerjanya menganggap itu hanyalah de ja vu. Di hari ketiga, dengan girang dia bercerita dapat makan malam gratis lagi. Semua ternganga. Rekor makan malam gratis itu terus berlanjut hingga sekian hari.

“Alhamdulillah, prestasi saya kemarin adalah saya bisa makan malam gratis lagi. Saya ditraktir oleh bla bla bla.” Dengan lincahnya X mengulang prestasi makan gratis. Semua kepala sampai hafal redaksional prestasi satu ini.

Lama-lama timbul jemu juga dalam rapat WIFLE. Beberapa pegawai lain protes. Kenapa harus makan malam yang menjadi prestasi? Pertanyaan itu menduduki urutan pertama yang menuntut jawaban sang tersangka.

“Memangnya sebulan kamu bisa makan malam gratis berapa kali?” Tanya Firto.

“Bisa sampai lima belas kali. Itu juga masih banyak yang saya tolak,” jawabnya enteng.

Suatu hari Aris, sang ketua, mengajak X makan malam gratis. Harapannya, agar pemuda itu tidak lagi menceritakan makan malam gratis sebagai sebuah prestasi. Namun, keesokan harinya dia kembali menceritakan prestasi makan gratisnya dalam WIFLE. Tapi, episode kali ini sedikit berbeda. Sang pegawai ANN itu membuat pengakuan.

“Sebenarnya ada alasan kenapa saya menjadikan makan malam gratis ini sebagai sebuah prestasi. Sesungguhnya karena saya percaya dengan konsep memberi dan diberi,” tuturnya mulai memutus rasa penasaran itu.

“Kalian semua tahu, jika Allah akan memberi balasan terhadap perbuatan kita kan? Saya sangat percaya hal itu,” lanjutnya. Semua terdiam mengiyakan.

“Sebelum saya mendapat makan malam gratis, saya terbiasa memberi hal-hal kecil setiap pagi. Biasanya saya mentraktir sarapan atau sekedar memberi sepotong roti. Saya ikhlas. Saya lakukan itu, baik saya kesusahan ataupun disaat sedang berkecukupan,” katanya serius. Semua mulut terkunci, menanti lanjutan pengakuan itu.

“Ajaibnya, Allah memberi gantinya berlipat dengan traktiran orang-orang untuk makan malam gratis. Ini membuktikan terkadang balasan dari Allah begitu cepat dan berlipat-lipat. Sungguh, Dia Maha Pengasih. Balasan yang begitu cepat ini merupakan prestasi bagi saya.” Kali ini penjelasan X membuat banyak hati tersentak. Mengingatkan semua pegawai ANN Jateng akan kasihNya.

Jika X saja sangat bersyukur dengan balasan makan malam gratis, maka pertolongan Allah pada ANN dalam menghadapi deraan biaya operasional yang mencapai ribuan kali lipat dari harga makan malam itu harus dibalas apa? Sejuta lisan syukur rasanya tiada cukup membalas kebaikan-Nya

NB : Terima kasih ya Allah. Melalui agen-agenMu, seperti nasyid lovers, klien, dan para praktisi musik, Kau beri pertolongan kepada kami. Tidak hanya materi, support, tetapi juga kepercayaan kepada ANN Jateng yang begitu besar. Ada yang tertarik menjadi agenNya?

Atas permintaan sang pegawai, mohon yang mengetahui kejadian ini tidak menyebutkan identitas tokoh di chicken soup ini.