Rabu, 19 Januari 2011

CS Awan: Tamparan Pipi untuk Jalan Lurusku

Chicken Soup-nya ANN Jateng Edisi Spesial AWAN
Volume 1: Kisah Kiki Awan (Lead Vocal)

Namaku Abdulah Rizki Nopandi. Panggilan sayangnya Ablah. Panggilan romantisnya Kiki Awan. Tinggi 160-an, putih, rambut ikal, dengan bahasa ngapak sebagai bahasa kerajaanku (gak penting he he).

Hobiku tentu saja bermusik. Tak heran, karena kepintaranku bermusik, banyak wanita-wanita yang mengagumiku. Alhasil, di kotaku aku dikenal sebagai salah satu Mister Penakluk Hati Sang Venus. Hm, gelar yang terasa keren bagiku dulu.

Saking hobinya bermusik, aku sampai memiliki band yang cukup punya nama di kotaku. Alirannya cadas, man! Dulu aku tak canggung bergoyang-goyang asyik di panggung. Sampai akhirnya semuanya berbalik 180 derajat.

Sebuah selebaran open recruitment Nasyid menarik hati teman dekatku. Karena tahu aku suka musik, dia mengajakku untuk ikutan audisi nasyid. Jreng!! Tak terduga aku diterima. Masuk ke sebuah tim yang bernama Awan wan wan.

Dulu belum terpikirkan bagiku untuk serius di dunia ini. Latihan saja masih pakai celana pendek. Tapi, kok lama-lama asyik juga ya. Aku makin serius menekuni. Dan itu membuatku terseret makin jauh ke dalam dakwah Islam. Tidak hanya nasyid, aku juga serius menekuni mentoring dan halaqoh. Naasnya, eh salah, beruntungnya semua teman mentoringku orang yang alim, kecuali aku huahahah. 

Sampai tiba masanya, kajian itu menceritakan tentang bagaimana hubungan muhrim dan non muhrim. Aku terdiam dan merinding disko. Speachless karena ternyata hubungan itu betul-betul diatur sampai ke jenjang pernikahan. Tidak halal seorang wanita bagi pria non-muhrim di luar pernikahan. Padahal, layaknya seorang pemuda, masih semangat dan ganteng lagi (he he he, becanda), aku memiliki soulmate alias wanita tambatan hati.

Mendengar kajian itu, aku jadi termenung sendiri. Memang sih, tidak ada yang neko-neko dalam hubunganku dengan si doi. Tapi sebagai pria normal, aku tentu tak bisa memprediksi sampai berapa lama itu bertahan jika tidak diikat dengan ikatan halal. Bisa saja aku dan dia melakukan ini itu, dengan alasan sudah lama dan saling cinta.

Akhirnya aku memantapkan hati untuk berpisah (hiks hiks, eh, hore! Alhamdulillah) dengan sang pujaan hati. Selayaknya sinetron, si doi shock berat. Pelan dia berkata,

“Mas, boleh aku menamparmu?” Aku jadi terdiam dengan pertanyaan horror itu. Plak! Dia menamparku. Uh, sakit banget. Tapi, aku ikhlas. Memang hubunganku dan dia putus. Tapi semoga membuatku yakin menapaki jalan lurus, mempererat hubunganku dengan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ramada, Iie', Sieben, De Cis, Faza, Awan, N'Fe, Nada, Mahiba, Syahdu, Alief, Majesty, Naufal, I~Five, Trio Baik Hati, Redi. We are ANN Jateng...

Posting komentarmu di bawah ini...^^