Chicken Soup-nya ANN Jateng Edisi 5 “Aku (Munsyid) dan Ortuku”
Volume 1 : Tas Ungu dari Becak Ayah (Kisah Saut The CS)
“Penyesalan selalu datang terlambat. Jaga lisanmu untuk tidak berkata-kata sesuatu yang bisa membebani ortumu.”
Ini kisahku tatkala masih SD. Sewaktu kenaikan kelas dua, aku menjadi juara dua. Aku mendapat hadiah buku dan pensil dari SD, jadi aku tidak perlu membeli yang baru lagi. Tapi, rasanya tidak untuk tas. Aku perlu membeli yang baru.
Aku sebenarnya sangat menyukai tas lama itu. Warnanya ungu tua dan bening, membuatku bisa melihat apa saja isi di dalamnya. Tas itu terlihat gagah dengan gambar seorang superhero dari Jepang. Sayangnya kedua talinya sudah putus, sehingga tidak bisa dipakai lagi
Aku pernah mengutarakan keinginanku mempunyai tas baru pada Ibu. Tapi, wanita itu hanya diam saja. Tak mau tertolak, aku pun menyatakan hal yang sama pada ayah. Tapi, jawaban Beliau malah membuatku kesal.
“Tasnya ayah jahitkan saja ya, Nak,”
“Iya. Dijahit saja ya,” Ibu menguatkan.
Aku bertanya kenapa harus dijahit. Tapi, mereka hanya bungkam. Kedua orangtuaku juga tiada berkata ‘tidak punya uang’, alasan pamungkas yang biasa digunakan orangtua pada anaknya. Aku kian kesal dan menangis sejadi-jadinya. Tak kuasa aku berteriak.
“Buat apa aku jadi juara dua, jika tidak dibelikan tas baru. Percuma!” teriakku. Seketika wajah ayah dan ibu seperti menahan beban berat. Waktu itu aku masih terlalu hijau untuk memaklumi apa beban mereka.
Mendengar tangisku, ayah langsung pergi narik becak. Beliau tetap membawa tas unguku buat dijahit talinya. Aku terus menangis kencang. Rasanya hilang harapanku untuk memiliki sebuah tas baru
Sorenya, Beliau pulang dari narik becak. Aku sudah menunggu dengan wajah cemberut. Ayah membuka jok kursi becak dan mengambil sebuah tas. Benda itu diberikannya padaku. Tas itu ternyata bukan tas lama. Itu tas baru. Warnanya sama-sama ungu, tapi lebih muda. Tidak ada lagi gambar superhero di sana. Tas ini membuatku lebih dewasa ketimbang tas lama yang bergambar superhero.
Aku senang sekali karena dibelikan tas baru. Waktu itu, aku tidak berpikir sebesar apa usaha ayah mencari penumpang becak, agar dapat mempunyai uang lebih untuk membeli sebuah tas baru. Sekarang, bila mengingat kenangan itu, aku hanya malu bercampur terharu. Betapa sayangnya ayah dan ibu kepadaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ramada, Iie', Sieben, De Cis, Faza, Awan, N'Fe, Nada, Mahiba, Syahdu, Alief, Majesty, Naufal, I~Five, Trio Baik Hati, Redi. We are ANN Jateng...
Posting komentarmu di bawah ini...^^